Setelah mendapat respon positif dari video edukasi mengenai virus corona, dr. Tirta kembali membuat video yang bermanfaat bagi penonton. Dokter Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa dr. Tirta merupakan dokter muda sekaligus pengusaha. Ia seringkali membuat konten edukasi kesehatan di media sosial, diantaranya melalui YouTube.
dr. Tirta beberapa kali membahas tentang kasus Covid-19 yang meningkat dan kehadiran varian baru yaitu corona varian Delta. Ia juga sempat mengangkat isu hoaks yang beredar mengenai virus tersebut.
Kali ini, dr. Tirta membuat video khusus yang menjelaskan tentang dugaan masyarakat kepada rumah sakit yang mengcovidkan pasien. Ia pun menjelaskan bahwa di rumah sakit ada triase yaitu proses penentuan atau seleksi pasien yang diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih dahulu. Kalau pasien datang ke rumah sakit dengan gejala infeksi seperti demam dan nyeri sendi, protokol screening perlu dilakukan, contohnya swab antigen, cek darah, atau tes lainnya.
“Ada yang bilang ‘perasaan cuman demam doang kok dicovidkan’, ya karena infeksi bakteri sama virus di awal kayak gitu semua. Dan Covid itu kan nyerang atas sama bawah jadi ada kemiripan gejala sama influenza, jadi bukan dicovidkan, itu screening” ujar dr. Tirta.
Kemudian dr. Tirta menjelaskan jika ada pasien yang datang ke rumah sakit dalam keadaan meninggal atau yang juga disebut death on arrival (DOA), dalam keadaan pandemi semua pasien yang meninggal jika tidak diketahui latar belakangnya, akan di-swab.
Jika pasien yang meninggal ternyata positif swab, biasanya pihak keluarga akan diminta menandatangani surat keterangan yang sering dikira surat yang mengcovidkan pasien.
“Surat yang ditandatangani sama pasien itu bukan surat peng-covidan, tapi surat keterangan yang menyatakan bahwa pasien ini itu swabnya positif, sehingga kalau dikuburkan harus sesuai pemulasaran” tutur dr. Tirta.
Yuk simak penjelasan lengkap dari dr. Tirta hanya di YouTube channel Tirta PengPengPeng!