Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa dr. Tirta merupakan dokter muda sekaligus pengusaha. dr. Tirta seringkali membuat konten edukasi kesehatan di media sosial, salah satunya melalui YouTube.
Kali ini ia membahas tentang keputusan PPKM Darurat yang berlaku di berbagai kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Bali akibat meningkatnya kasus virus corona. Peraturan yang berlaku pada 3-20 Juli tersebut diberlakukan di area red zone.
Dr. Tirta melihat bahwa terdapat beberapa perbedaan pada peraturan ini dengan peraturan sebelumnya yaitu mal yang ditutup 100%, tempat usaha selain sektor esensial juga diberlakukan WFH 100%, dan restoran dilarang dine-in.
Juga terdapat tambahan syarat yaitu sertifikat vaksin dan hasil test swab untuk perjalanan menggunakan transportasi darat, udara dan laut dari area red zone.
“PPKM darurat ini mirip sama PSBB 1 tahun yang lalu, tetapi PSBB tahun lalu diadakan di Jakarta utamanya, ini diadakan di kota-kota red zone” jelas dr. Tirta.
Ia juga menjelaskan bahwa terdapat kekhawatiran warga pada ketidakadilan penegakkan peraturan tersebut. Kemudian ia juga sampaikan pertanyaan warga seputar efektivitas dari PPKM menghadapi kasus virus corona yang sangat banyak. dr. Tirta pun mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan tantangan bagi satgas Covid-19, komite penanganan Covid-19, dan juga pemerintah.
“Kita gak peduli lah ada orang yang gak percaya Covid, karena ternyata yang percaya juga jauh lebih banyak dan mereka yang aware pun jauh lebih banyak. Kita lihat banyak yang antre vaksin, otomatis orang sudah aware” tutur dr. Tirta.
Yuk simak penjelasan lengkapnya hanya di YouTube channel Tirta PengPengPeng!