Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa dr. Tirta merupakan dokter muda dan juga pengusaha. Ia sempat aktif menjadi relawan Covid-19 dan memberi edukasi kepada masyarakat Indonesia lewat konten di media sosial.
Kali ini dr. Tirta berkomentar mengenai penyekatan pemudik yang jebol di perbatasan Bekasi-Karawang. Dr. Tirta merasa kasihan dengan polisi karena banyaknya komentar yang menyudutkan dan menyalahkan polisi.
Menurutnya, pemerintah pasti tahu bahwa setiap liburan angka positif Covid-19 akan meningkat bercermin dari data-data tahun sebelumnya. Pemerintah pun memutuskan untuk memberlakukan larangan mudik atau perjalanan ke luar kota yang berlaku pada periode 6-17 Mei 2021.
“Tujuan utamanya adalah crowd control, crowd control itu gimana caranya orang yang mudik 2 minggu itu dipecah dan orang yang nekat mudik itu kan dipersulit dengan cara dikasih syarat-syarat. Sehingga dari belasan juta yang mudik jadi jutaan. Dan ketika ada angka kenaikan Covid, ya itu akan menjadi tanggung jawab yang nekat mudik” tutur dr. Tirta.
Jika arus balik mudik juga dilarang, dr. Tirta mengkhawatirkan kesehatan dari polisi yang terus menjaga perbatasan, jika fisik kelelahan maka akan lebih beresiko terhadap Covid-19 atau penyakit lain.
“Usul dari saya adalah Jakarta sebagai arus balik paling pertama harus menguatkan fasilitas kesehatan” tutur dr. Tirta.
Ia juga memprediksi bahwa angka Covid-19 akan meningkat setelah libur lebaran yaitu sekitar tanggal 20 Mei 2021.
Yuk intip komentar lengkap dr. Tirta hanya di YouTube channel Tirta PengPengPeng!